Kunjungan Mahasiswa Sastra Indonesia Unpak ke Radar Bogor
Kunjungan para mahasiswa ini bertujuan untuk berdiskusi mengenai media online. Kedatangan mereka disambut hangat oleh HR Radar Bogor, Deasy Dasmita, Pimpinan Redaksi Abdul Salim, kemudian disusul oleh Direktur Radar Bogor, Fathur Herlambang.
Deasy Dasmita mengawali diskusi dengan memaparkan bahwa Pojoksatu adalah pendobrak utama media daring Radar Bogor. Pojoksatu sendiri terbagi lagi menjadi 4 media disesuaikan dengan segmentasi pembaca.
"Jadi pojoksatu itu punya 4 media, yang pertama ada pojoksatu.id, kemudian kita ada sewaktu.com, kemudian ada info.id sama bogorinsider," terang Deasy Dasmita.
Selanjutnya, Abdul Salim menjelaskan perbedaan media cetak dengan media online. Hal ini, dapat diperhatikan dari tidak bolehnya mengulang kata-kata pada media cetak dan perlunya mengulang kata-kata pada media online. Pada media online kata kunci harus dicantumkan pada judul atau paragraf awal untuk membantu Search Engine Optimalization (SEO).
"Memang sekarang ini, baik di media digital pun untuk menulis media offline pun harus memahami SEO. Jangan sampai menulis hanya sekedar menulis, tapi kata kunci tidak dibuat. Karena kan kita bersaing di halaman satu (awal) google," terang Abdul Halim.
Abdul Halim juga menjelaskan alasan mengapa Pojoksatu dibedakan menurut segmentasi pembaca.
"Sekarang google itu mensegmentasi. Di handphone itu kan ada discover ya, itu kan sesuai nichenya masing-masing. Jadi kalau kamu suka otomotif, nah di google itu akan menunjukan artikel tentang otomotif," terang Abdul Halim.
Fathur mengatakan, dibanding industri media Radar Bogor lebih bisa disebut sebagai industri konten. Hal ini disebabkan, masyarakat lebih banyak menggunakan media sosial seperti Facebook, X, atau TikTok sehingga industri media mau tidak mau harus ikut beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat.